Kamera Brownie yang dibuat pertama kali pada Februari 1900 adalah pemegang konsep pertama soal kamera saku dan kamera instan.Di tengah kamera-kamera yang masih berukuran besar saat itu, ukuran Brownie memang relatif bisa masuk saku. Konsep instan yang dimilikinya membuat semua orang bisa memotret dengan mudah tanpa perlu belajar teori fotografi. Dengan Brownie, kita tinggal bidik, pencet, selesai sudah. Brownie yang dijual cuma dengan harga 1 dollar AS ini mengatur bukaan diafragma dan kecepatan rana dengan perkiraan pencahayaan rata-rata yang biasanya ada saja. Foto yang dihasilkannya memang mutunya tidak tinggi. Tetapi, di tengah elitenya dunia fotografi saat itu, kehadiran Brownie jelas sangat dinanti masyarakat.
Brownie terus diproduksi di Amerika dan Inggris sampai tahun 1957 dengan berbagai model dan varian.Saat ini kolektor dan pemilik Brownie tersebar di seluruh dunia. Walau film untuk Brownie sudah bisa dikatakan tidak ada lagi, para pemilik Brownie seluruh dunia masih suka berbagi cerita lewat sejumlah milis.Kembali ke masalah Virginia Schau, kita sungguh diyakinkan bahwa sebuah foto yang bagus bukan ditentukan kamera. Sebuah foto adalah hasil dari kejadian, keputusan, dan kemauan.Sebuah foto yang baik tetap baik, apa pun kamera yang dipakainya.
No comments:
Post a Comment