Tuesday, December 21, 2010

Breaking the Rule with Contemporer Photography




Fotografi merupakan seni. Seni yang mampu melihat sesuatu hingga ke bagian detailnya. Namun, seiring berjalannya waktu, fotografi pun ikut berjalan kepada sebuah kemajuan era kontemporer, dimana era kontemporer ini merupakan suatu sudut pandang baru dari sang pencipta yang dapat melahirkan nilai-nilai baru yang menembus batas seni. Fotografi kontemporer cenderung mencari nilai kebenaran diantara banyak kebohongan dalam budaya modern.
Fotografi kontemporer berawal dari tahun 60-an, yaitu ketika fotografi dianggap sebagai suatu etika cara pandang. Seniman fotografi ini seperti Andy Warhol, Francis Bacon, Gerhard Richter, dan Edward Hopper memahami dimana fotografi sebagai tradisi seni lukis berbenturan dan tumpang-tindih dengan nilai fotografis. Dan di masa ini terdapat karya-karya dari model estetika masyarakat industri melalui media massa dan lembaga periklanan yang disebut sebagai ''ledakan ke luar''.
Fotografi kontemporer memiliki proses kreatif yang tinggi. Karena pengkarya harus berimajinasi dan mengonsep karyanya. Hingga pada akhirnya fotografi akan menjadi seni yang abstrak, universal dan bebas. Lalu akhirnya kebebasan membuat batasan-batasan yang ada di dalam fotografi sengaja dihilangkan dan membentuk tatanan baru.
Saat karya menggambarkan apa yang dirasakan atau apa yang dialami pengkarya maka, melalui proses kreatif itu kita akan menyadari bahwa semua itu akan sangat subyektif dan relatif. Karena proses kreatif itu berasal dari diri si seniman. Maka segala hal bisa ekspresikan, keindahan pun menjadi subyektif, aturan dan golden rule pun menjadi satu yang subyektif, akhirnya seni menjadi abstrak, universal dan bebas. Dan kebebasan itu keluar dari jalur keteraturan, kemapanan, komposisi, golden rule, dll yang biasanya digunakan. Fotografi kontemporer berhasil melahirkan seni baru yang tidak memiliki batas dan pada akhirnya membuahkan keindahan tanpa aturan-aturan pasti yang oleh fotografer terdahulu dianggap sebagai nilai mutlak.
Jika kita pahami karya-karya itu sebagai satu ragam yang baru dan apresiasi yang baru, segar dan modern maka kita akan sadar bahwa karya-karya itu akan benar-benar dikemudian hari akan memperkaya khasanah seni fotografi di Indonesia dan pada akhirnya dapat diterima.

No comments:

Post a Comment