Monday, December 20, 2010

FOTO JURNALISTIK





Orang yang terjun sebagai fotografer jurnalistik biasanya disebut sebagai pewarta foto. Foto yang dihasilkan oleh pewarta foto digunakan sebagai ilustrasi dari sebuah berita di media massa. Biasanya pewarta foto ini terbagi dalam dua kelompok yakni fotografer tetap dan freelance, pembagian ini hanya berdasarkan keterikatan kontrak kerja dengan media massa. Fotojurnalistik adalah menyampaikan kisah dengan foto. Seperti halnya karya tulis, fotojurnalistik menyampaikan kisah berdasar fakta, memberi informasi dan menghibur. Memandang foto jurnalistik sebagai suatu kajian artinya memasuki matra yang memiliki tradisi kuat tentang proses “sesuatu” yang dikomunikasikan. Dalam hal ini yang bernialai berita kepada orang lain atau khalayak lain dalam masyarakat.
Kriteria penilaian foto jurnalsitik antara lain, aktual yang berarti nilai berita tersebut tidak basi. Faktual yang bermakna fakta, jadi nilai berita tidak dibuat-buat. Selain itu harus ada unsur informatif, dan nilai berita harus mengandung misi kemanusiaan yang merangsang publik untuk menghargai apa yang patut untuk dihargai. Unsur gema juga diperlukan dalam hal ini, yang berarti sejauh mana topic berita menjadi pengetahuan umum. Serta unsur atraktif yang menyangkut grafis foto itu sendiri.
Jenis-jenis foto jurnalistik :
1. Foto berita
Foto yang mengandung isi berita yang harus segera disiarkan. Jika ditunda penyiarannya, maka isi berita tersebut mejadi basi. Foto berita ada 2 macam :
a. General news
b. Spot News
2. Foto Features
Foto yang bersifat timeless, informasi yag diberikan tidak harus aktual. Dalam artian, berita tersebut tidak akan basi meskipun dilihat beberapa bulan setelah foto itu dibuat.
3. Foto Stories
Rangkaian foto-foto yang membentuk suatu cerita yang bersifat deskriptif, jadi hanya menggambarkan suatu peristiwa secara umum saja.
4. Foto Essay
Rangkaian foto-foto yang membentuk suatu cerita yang bersifat naratif, jadi kita memesukkan opini kita dalam karya kita.

No comments:

Post a Comment