Under water fotografi sebenarnya susah-susah gampang. seperti fotografi pada umumnya bergantung dengan cuaca seperti ombak, arus, jarak pandang dan kedalaman serta juga peralatan.
Ombak dan Arus sangat berpengaruh besar dalam pengambilan foto khususnya untuk manuver di bawah air terutama dalam mengejar object bergerak, jika arus kuat, jangankan object bergerak object diampun sangat sulit untuk di foto karena kita harus menahan arus.
Jarak pandang seperti halnya fotografi biasa sangat mempengaruhi kita dalam mengabadikan momen tertentu karena kabur yang disebabkan oleh thermoklin maupun plankton. Apalagi jika kita menggunakan flash maka plankton akan memantulkan sinar dari flash.
Kedalaman, hal ini sangat menentukan dalam pengambilan gambar maupun penyelaman, karena tubuh kita berada dalam tekanan udara yang berbeda, maka kadang kala pada kedalaman tertentu object bergerak keatas dengan cepat kita tidak dapat mengikutinya karena keterbatasan tubuh dalam menyesuaikan dengan tekanan. banyak moment yang bagus akan tetapi sangat sukar untuk mengabadikannya karena keterbatasan tubuh kita. Malah bisa berakibat fatal dan dapat pula mengakibatkan kematian karena decompresi.
Alat, sama seperti foto biasa alat sangat mendukung. ada banyak tersedia kamera under water dipasaran dari yang mahal sampai yang murah. Yang paling umum digunakan adalah kamera nikonos yang sangat manual dan juga kamera slr biasa yang di masukkan kedalam under water housingnya. Kesulitannya kita menggunakan masker sehingga melihat object dari jendela intip dengan menggunakan masker sangat berbeda dengan tanpa menggunakan masker, akan tetapi kita dapat berbesar hati karena saat ini kamera digital biasapun dapat digunakan dalam fotografi bawah air yang penting under water housingnya tersedia (memang saat ini belum semua kamera digital tersedia housingnya) dan lebih mudah karena kita dapat melihat pada layar lcdnya dan mengoperasikannya full automatic.
jika hal-hal diatas terpenuhi, tinggal bagaimana anda berkreasi dengan komposisi.
Aku Fotografer
Thursday, December 30, 2010
Merekam Keseharian dengan Human Interest Fotografi
Foto Human Interest adalah karya foto yang mampu menggambarkan suka duka perjalanan hidup manusia. Ketika sebuah karya foto bisa mewakili perasaan kemanusiaan pada diri orang yang melihatnya maka karya foto tersebut dapat dikelompokkan kedalam foto Human Interest.
Secara umum perasaan humanistis adalah perasaan yang secara universal melekat pada setiap insan manusia. Setiap manusia bisa merasa lucu ketika melihat suatu obyek yang menggelitik. Pada saat yang lain, seseorang bisa merasa haru biru ketika menyaksikan keadaan yang menggugat rasa keadilan pada dirinya. Manakala kita menjumpai kejadian yang memberatkan emosi kita seringkali kita merasa iba. Perasaan lucu, iba, sedih, senang, dan suasana emosional yang lain merupakan perasaan manusiawi yang melekat pada diri setiap orang. Foto Human Interest adalah karya foto yang mampu menggugah perasaah tersebut.
Keadaan ataupun kondisi yang bisa dijadikan sebagai obyek foto Human Interest akan sangat beragam. Namun begitu pada umumnya foto Human Interest menggunakan obyek foto yang didalamnya menyertakan keberadaan sosok manusia. Hal tersebut merupakan keadaan yang lumrah, karena perasaan kemanusiaan seseorang akan lebih mudah tergugah ketika menyaksikan keadaan atau kondisi yang secara mudah memunculkan empati. Kita akan lebih mudah berempati pada kondisi-kondisi dimana sosok kita sebagai manusia ada didalamnya.
Secara umum perasaan humanistis adalah perasaan yang secara universal melekat pada setiap insan manusia. Setiap manusia bisa merasa lucu ketika melihat suatu obyek yang menggelitik. Pada saat yang lain, seseorang bisa merasa haru biru ketika menyaksikan keadaan yang menggugat rasa keadilan pada dirinya. Manakala kita menjumpai kejadian yang memberatkan emosi kita seringkali kita merasa iba. Perasaan lucu, iba, sedih, senang, dan suasana emosional yang lain merupakan perasaan manusiawi yang melekat pada diri setiap orang. Foto Human Interest adalah karya foto yang mampu menggugah perasaah tersebut.
Keadaan ataupun kondisi yang bisa dijadikan sebagai obyek foto Human Interest akan sangat beragam. Namun begitu pada umumnya foto Human Interest menggunakan obyek foto yang didalamnya menyertakan keberadaan sosok manusia. Hal tersebut merupakan keadaan yang lumrah, karena perasaan kemanusiaan seseorang akan lebih mudah tergugah ketika menyaksikan keadaan atau kondisi yang secara mudah memunculkan empati. Kita akan lebih mudah berempati pada kondisi-kondisi dimana sosok kita sebagai manusia ada didalamnya.
Pelukis Punya Lukisan, Fotografer Punya Foto FIne Art
Fine art fotografi adalah bagaimana cara membuat sebuah foto yang memenuhi visi kreatif para fotografer.dan bukan dibuat dengan tujuan mempromosikan atau menjual produk atau jasa, fine art fotografi dibuat untuk memberikan ruang kreatif kepada seorang fotogarafer untuk menungkan ide-ide kreatif yang dimiliki. fine art fotografi di buat tidak dibatasi oleh spesifikasi dari klien.semuanya tentang bagaimana menangkap dan mengekspresikan sebuah keindahan dan menuangkannya melalui seni fotografi.
Subyek fine art fotografi bisa apa saja atau siapa saja, dengan mengunakan imajinasi dari seorang fotografer, fine art fotografi benar-benar dapat mengubah sesuatu yang sederhana menjadi sebuah karya yang memiliki sebuah makna dan nilai seni. Anda dapat menemukan foto-foto dari daun, bunga, mobil, manusia, langit atau apa saja yang telah berubah menjadi sesuatu yang luar biasa yang disebabkan oleh kemampuan imajinasi seorang fotografer.”sebuah foto bermakna seribu kata” benar-benar diterapkan untuk sebuah karya fine art fotografi. Seorang fotografer menangkap sebuah gambar yang akan membangkitkan emosi dan ekspresi dari masyarakat dan mampu memberikan sebuah interpretasi dari sebuah karya fotografi yang akan menimbulkan sebuah imajinasi kedalam kepribadian mereka.Beberapa orang mungkin merasa marah,takut,gembira dan bahagia dan beberapa Orang mungkin bisa menghargai sebuah karya fine art fotografi, berbagai emosi dan reaksi yang mungkin timbul saat seorang fotografer menampilkan karya-karya Fine art fotografi kedalam masyarakat.karna fine art fotografi tidak memiliki batas-batas spesifik bagaimana cara mereka dapat mengambil sebuah foto dari obyek apapun dan siapapun dan dalam fine art fotografi tidak ada aturan-aturan dan teknik yang baku yang di pergunakan oleh seorang fotografer.
Dalam fine art fotografi seorang fotografer memiliki kebebasan total ketika menangkap dan mengekpresikan suatu subyek foto mereka,masing-masing fotografer memiliki teknik dan gaya berbeda.karena setiap foto adalah ekspresi pribadi dari seorang fotografer dan sebuah perasaan sangat mempengaruhi pesan yang akan disampaikan dari sebuah foto.Fine art fotografi adalah sebuah ekpresi yang memiliki visi kreatif seorang fotografer, tidak ada aturan yang benar dan yang salah dalam fine art fotografi. Siapapun dapat membuat fine art fotografi dan semua yang dilakukan adalah melakukan beberapa praktek dan pemahaman tentang bagaimana kamera bekerja untuk membantu Anda mengambil gambar yang akan anda inginkan.
Subyek fine art fotografi bisa apa saja atau siapa saja, dengan mengunakan imajinasi dari seorang fotografer, fine art fotografi benar-benar dapat mengubah sesuatu yang sederhana menjadi sebuah karya yang memiliki sebuah makna dan nilai seni. Anda dapat menemukan foto-foto dari daun, bunga, mobil, manusia, langit atau apa saja yang telah berubah menjadi sesuatu yang luar biasa yang disebabkan oleh kemampuan imajinasi seorang fotografer.”sebuah foto bermakna seribu kata” benar-benar diterapkan untuk sebuah karya fine art fotografi. Seorang fotografer menangkap sebuah gambar yang akan membangkitkan emosi dan ekspresi dari masyarakat dan mampu memberikan sebuah interpretasi dari sebuah karya fotografi yang akan menimbulkan sebuah imajinasi kedalam kepribadian mereka.Beberapa orang mungkin merasa marah,takut,gembira dan bahagia dan beberapa Orang mungkin bisa menghargai sebuah karya fine art fotografi, berbagai emosi dan reaksi yang mungkin timbul saat seorang fotografer menampilkan karya-karya Fine art fotografi kedalam masyarakat.karna fine art fotografi tidak memiliki batas-batas spesifik bagaimana cara mereka dapat mengambil sebuah foto dari obyek apapun dan siapapun dan dalam fine art fotografi tidak ada aturan-aturan dan teknik yang baku yang di pergunakan oleh seorang fotografer.
Dalam fine art fotografi seorang fotografer memiliki kebebasan total ketika menangkap dan mengekpresikan suatu subyek foto mereka,masing-masing fotografer memiliki teknik dan gaya berbeda.karena setiap foto adalah ekspresi pribadi dari seorang fotografer dan sebuah perasaan sangat mempengaruhi pesan yang akan disampaikan dari sebuah foto.Fine art fotografi adalah sebuah ekpresi yang memiliki visi kreatif seorang fotografer, tidak ada aturan yang benar dan yang salah dalam fine art fotografi. Siapapun dapat membuat fine art fotografi dan semua yang dilakukan adalah melakukan beberapa praktek dan pemahaman tentang bagaimana kamera bekerja untuk membantu Anda mengambil gambar yang akan anda inginkan.
Dunia Fotografi Fashion
Rentang perjalan dunia mode dunia sudah sepanjang peradapan manusia itu sendiri, tak pernah lepas diri kita akan busana yang kita gunakan dan bagai mana sebuah rancangan mode seorang perancang mode mengubah cara hidup kita, dan bagai mana kita memandang diri terhadap linkungan dan budaya.
Berkembang seiring dengan dunia mode, menciptakan secara pasti sebuah aliran yang sangat berkembang secepat perkembangan dunia mode itu sendiri, dan seiring mereka memberikan nuansa yang tak lagi menjadi apa yang awalnya diciptakan, tidak lagi sebagai medium acuan atau sebagai foto produk, ia berefolusi menjadi sebuah bentuk hasil olah rasa yang tinggi. Foto fashion tidak lagi berbentuk foto produk tapi berkembang menjadi aliran yang mengutamakan artistik tinggi yang mewakili rancangan itu sendiri dengan tingkat persaingan dalam menjual ide, konsep dan tidak hanya dari sisi rancangan mode, tapi juga tehnik fotografi, tata make-up dan rambut, tata gaya, tata ruang dan lain sebagainya yg menghasilkan sebuah karya seni. Banyak fotografer mode yang dalam bekerja tidak hanya mengandalkan crew (asistennya) saja tapi mereka sangat membutuhkan dan saya rasa kedudukan mereka sama dengan si fotografer, tak lain adalah sang fashion stylist, yg sangat bertanggung jawab akan keserasian mode yg dikenakan dengan konsep, ide dan mood yang akan dibangun oleh sang fotografer, atau yang diinginkan oleh client mereka. Satu orang lagi yang tak kalah pentinggya adalah si Make-up artist, dia juga sangat berpengaruh dalam menyulap seorang model yg tampak biasa menjadi seorang diva.
Banyak kita lihat karya-karya maestro fashion yang sangat elegan dan cantik dipamerkan diruang publik seperti bilboard, poster dan juga majalah-majalah mode. Jika kita ikuti perkembangannya dari tiap era maka apa yang dihasilkan oleh seniman foto atas sebuah rancangan mode tersebut selalu mewakili era tersebut, seperti era 40-an diman wanita masih sangat feminim dan tegar, kuat, namun sederhana, maka ide dan konsep fotonya tidak akan jauh dari foto2 yang menggambarkan sebuah garis rancangan mode yang sangat elegan dan glamour. Masuk dalam era psychedelic (70-an) atau yang kita kenal dengan generasi bunga, dimana semua gerakan ditujukan atas penentangan atas perang, maka mode dan konsep fotonya pun banyak yang tidak jauh dari gambaran mimpi, keindahan surga yang dicapai dari segala bentuk obat-obatan yang menjadi prima dona pada era itu.
Dalam perkembangan dunia foto fashion saat ini terjadi sebuah pengulangan bentuk penggarapan yang tercipta akan ispirasi masa-masa kejayaan duani fasion 40, 60-70-an, di mana masa 80 merupakan masa kegelapan dunia mode. Saya rasa era 80-an ini sudah dilupakan, karena ini adalah tahun dimana semua orang berlomba untuk menjadi orang aneh, fashionnya sangat artificial, namun memiliki khasnya era tersebut, era cupu kata anak sekarang. Penterjemahan akan sebuah konsep foto atas sebuah mode, tidak lagi terbatas akan era yang diwakilinya, banyak fotografer yang sudah merasa jenuh dengan gaya dan ide yang sangat monoton, yang hannya menonjolkan garis-garis rancangn dari sang perancang mode, atau sang perancang mulai menutupi rahasia rancangannya agar tidak mudah di bajak seperti vcd dan dvd yang dengan mudahnya didapat di glodok dan ratu plasa, hemmmmm siapa yang tau.
Di mana batas antara sebuah foto porno, art nude dan foto sopan sudah tidak ada batas, maka makin meraja lela ide dan konsep yang disodorkan ke halayak penikmat mode, seperti kita liat foto-foto promo produk Guess, yang sangat jelas membaurkan batasan-batasan antara sensualitas dan keindahan (bisa tubuh, bisa produknya bisa yang .....). Atau rankaian foto promo produk Dior, dengan model yang berkeringat disekucur tubuhnya dan menari bak cewek yang sedang menikmati sensualitasnya, atau Burberry, sebuah produk baju yang dgambarkan dengan seorang wanita berpenampilan dengan kelas yang sanagt jelas yautu golongan A dengan baju seperti era 40-an namun sedikit nakal, digambarkan dengan cara duduk si model yang seperti laki-laki sehingga tersingkap belahan bagian tengah rok tersebut hingga tersingkap -maaf- celana dalamnya, namun dengan eksekusi hitam putih dan set ruang dan tata gaya yang sangt menunjang foto ini tidak tampak foto murahan dan yg bisa mengundang kaum feminis mengamuk...tidak sama sekali.
Kini eksploitasi sex tidak lagi ada perbedaanya di dunia fotgrafi, disaat dunia fashion jenuh akan eksekusi fotografi yang monoton, eksekusi semacam ini menjadi sebuah pencerahan dan memang sex adalah sumber inspirasi yang tidak pernah habisnya, seperti kitab Kamasutra, yang selalu ingimn digali dan difahami sebagai sebuah gaya hidup modern. Dimana posisi-posis gaya yang awalnya hanya dilakukan oleh bintang-bintang porni atau panggung penari erotis, kita bingkai-bingkai foto itu dipindahkan oleh fotografer-fotografer abad ini ke lembar foto atau majalah fashion sebagai bentuk seni yang tidak murahan, seperti Bhetina Reims, David Lachapelle, Jurgen Tylor, Mchiell Thomson, Nick Knight, dan masih banyak lagi, mereka bukan fotografer kacangan atau yng baru muncul, eksekusi mereka tidak lagi berdasarkan tehnik semata, tapi berdasarkan konsep, bmereka bekerja berdasarkan konsep, ide dan fashion itu sendiri.
Makanya jangan heran jika kita melihat hasil jepretan mereka dimajalah fashion seperti Vouge, iD, W, V, Bazzar, Surface, dll, sangat seksi, sangat sexual tapi indah, cantik dan mempesona, namun bukan karya porno.....selamat datang di dunia mode, semoga anda bisa menikmatinya.....
Berkembang seiring dengan dunia mode, menciptakan secara pasti sebuah aliran yang sangat berkembang secepat perkembangan dunia mode itu sendiri, dan seiring mereka memberikan nuansa yang tak lagi menjadi apa yang awalnya diciptakan, tidak lagi sebagai medium acuan atau sebagai foto produk, ia berefolusi menjadi sebuah bentuk hasil olah rasa yang tinggi. Foto fashion tidak lagi berbentuk foto produk tapi berkembang menjadi aliran yang mengutamakan artistik tinggi yang mewakili rancangan itu sendiri dengan tingkat persaingan dalam menjual ide, konsep dan tidak hanya dari sisi rancangan mode, tapi juga tehnik fotografi, tata make-up dan rambut, tata gaya, tata ruang dan lain sebagainya yg menghasilkan sebuah karya seni. Banyak fotografer mode yang dalam bekerja tidak hanya mengandalkan crew (asistennya) saja tapi mereka sangat membutuhkan dan saya rasa kedudukan mereka sama dengan si fotografer, tak lain adalah sang fashion stylist, yg sangat bertanggung jawab akan keserasian mode yg dikenakan dengan konsep, ide dan mood yang akan dibangun oleh sang fotografer, atau yang diinginkan oleh client mereka. Satu orang lagi yang tak kalah pentinggya adalah si Make-up artist, dia juga sangat berpengaruh dalam menyulap seorang model yg tampak biasa menjadi seorang diva.
Banyak kita lihat karya-karya maestro fashion yang sangat elegan dan cantik dipamerkan diruang publik seperti bilboard, poster dan juga majalah-majalah mode. Jika kita ikuti perkembangannya dari tiap era maka apa yang dihasilkan oleh seniman foto atas sebuah rancangan mode tersebut selalu mewakili era tersebut, seperti era 40-an diman wanita masih sangat feminim dan tegar, kuat, namun sederhana, maka ide dan konsep fotonya tidak akan jauh dari foto2 yang menggambarkan sebuah garis rancangan mode yang sangat elegan dan glamour. Masuk dalam era psychedelic (70-an) atau yang kita kenal dengan generasi bunga, dimana semua gerakan ditujukan atas penentangan atas perang, maka mode dan konsep fotonya pun banyak yang tidak jauh dari gambaran mimpi, keindahan surga yang dicapai dari segala bentuk obat-obatan yang menjadi prima dona pada era itu.
Dalam perkembangan dunia foto fashion saat ini terjadi sebuah pengulangan bentuk penggarapan yang tercipta akan ispirasi masa-masa kejayaan duani fasion 40, 60-70-an, di mana masa 80 merupakan masa kegelapan dunia mode. Saya rasa era 80-an ini sudah dilupakan, karena ini adalah tahun dimana semua orang berlomba untuk menjadi orang aneh, fashionnya sangat artificial, namun memiliki khasnya era tersebut, era cupu kata anak sekarang. Penterjemahan akan sebuah konsep foto atas sebuah mode, tidak lagi terbatas akan era yang diwakilinya, banyak fotografer yang sudah merasa jenuh dengan gaya dan ide yang sangat monoton, yang hannya menonjolkan garis-garis rancangn dari sang perancang mode, atau sang perancang mulai menutupi rahasia rancangannya agar tidak mudah di bajak seperti vcd dan dvd yang dengan mudahnya didapat di glodok dan ratu plasa, hemmmmm siapa yang tau.
Di mana batas antara sebuah foto porno, art nude dan foto sopan sudah tidak ada batas, maka makin meraja lela ide dan konsep yang disodorkan ke halayak penikmat mode, seperti kita liat foto-foto promo produk Guess, yang sangat jelas membaurkan batasan-batasan antara sensualitas dan keindahan (bisa tubuh, bisa produknya bisa yang .....). Atau rankaian foto promo produk Dior, dengan model yang berkeringat disekucur tubuhnya dan menari bak cewek yang sedang menikmati sensualitasnya, atau Burberry, sebuah produk baju yang dgambarkan dengan seorang wanita berpenampilan dengan kelas yang sanagt jelas yautu golongan A dengan baju seperti era 40-an namun sedikit nakal, digambarkan dengan cara duduk si model yang seperti laki-laki sehingga tersingkap belahan bagian tengah rok tersebut hingga tersingkap -maaf- celana dalamnya, namun dengan eksekusi hitam putih dan set ruang dan tata gaya yang sangt menunjang foto ini tidak tampak foto murahan dan yg bisa mengundang kaum feminis mengamuk...tidak sama sekali.
Kini eksploitasi sex tidak lagi ada perbedaanya di dunia fotgrafi, disaat dunia fashion jenuh akan eksekusi fotografi yang monoton, eksekusi semacam ini menjadi sebuah pencerahan dan memang sex adalah sumber inspirasi yang tidak pernah habisnya, seperti kitab Kamasutra, yang selalu ingimn digali dan difahami sebagai sebuah gaya hidup modern. Dimana posisi-posis gaya yang awalnya hanya dilakukan oleh bintang-bintang porni atau panggung penari erotis, kita bingkai-bingkai foto itu dipindahkan oleh fotografer-fotografer abad ini ke lembar foto atau majalah fashion sebagai bentuk seni yang tidak murahan, seperti Bhetina Reims, David Lachapelle, Jurgen Tylor, Mchiell Thomson, Nick Knight, dan masih banyak lagi, mereka bukan fotografer kacangan atau yng baru muncul, eksekusi mereka tidak lagi berdasarkan tehnik semata, tapi berdasarkan konsep, bmereka bekerja berdasarkan konsep, ide dan fashion itu sendiri.
Makanya jangan heran jika kita melihat hasil jepretan mereka dimajalah fashion seperti Vouge, iD, W, V, Bazzar, Surface, dll, sangat seksi, sangat sexual tapi indah, cantik dan mempesona, namun bukan karya porno.....selamat datang di dunia mode, semoga anda bisa menikmatinya.....
Saturday, December 25, 2010
Wanna Play Infrared???
Fotografi inframerah adalah suatu teknik dalam bidang fotografi untuk merekam cahaya yang oleh mata telanjang tidak dapat dilihat dan oleh karena itu diperlukan filter yang menampik hampir semua cahaya spektrum yang terlihat oleh kita dan mengijinkan cahaya inframerah (IR) untuk diteruskan masuk ke kamera, dengan catatan bahwa sensor atau film dalam kamera tersebut harus sensitif terhadap cahaya inframerah. Ketika teknik tersebut digunakan, hasil dari foto inframerah bisa menjadi foto hitam-putih yang kontras atau foto false-color, seperti contohnya warna daun yang hijau segar akan terlihat putih, pemandangan yang panas akan tampak seperti di musim salju dan seperti di dunia lain.
Kamera inframerah citra panas inframerah dari suatu benda. Namun penggunaan kamera digital untuk melacak radiasi panas dibatasi penyaring inframerah di dalam badan kamera, sebab bayangan yang terbentuk di sensor digital akibat pancaran inframerah dianggap bisa merusak kualitas gambar normal.
Kamera inframerah citra panas inframerah dari suatu benda. Namun penggunaan kamera digital untuk melacak radiasi panas dibatasi penyaring inframerah di dalam badan kamera, sebab bayangan yang terbentuk di sensor digital akibat pancaran inframerah dianggap bisa merusak kualitas gambar normal.
Wednesday, December 22, 2010
Tips Memotret Lomo
1. Take your LOMO everywhere you go.
Bawalah kamera Lomo anda kemanapun anda pergi, karena dimana pun anda dapat menemukan obyek foto yang tak terduga.
2. Use it anytime – day or night.
Pakailah kamera Lomo anda tanpa batas. Pakai kamera Lomo anda baik siang maupun malam, kapan saja di berbagai situasi dan kondisi.
3. Lomography is not an interference in your life, but a part of it.
Jadikanlah Lomografi sebagai bagian dari diri anda dan nikmatilah waktu anda memotret suatu obyek dengan kamera Lomo.
4. Shoot from the hip.
5. Approach the objects of your lomographic desire as close as possible.
Dekati obyek foto anda sedekat mungkin selain karena kamera Lomo umumnya tidak ada zoom, harus ada feel tersendiri antara anda dengan obyek foto.
6. Don’t think.
Jangan berpikir, gunakan hati dan penglihatan anda.
7. Be fast.
Cepat dalam memotret suatu obyek foto, anda tidak perlu banyak berpikir/berteknik.
8. You don’t have to know beforehand what you’ve captured on film.
Anda tidak perlu terlalu memikirkan gambar seperti apa yang akan anda ambil.
9. You don’t have to know afterwards, either.
Anda juga tidak perlu memikirkan bagaimana hasil dari gambar yang telah anda ambil.
10. Don’t worry about the rules.
Jangan khawatir tentang aturan-aturan fotografi dan jangan terlalu memikirkannya saat anda menggunakan kamera Lomo.
Membuat Karya Seni Dengan Nude Photograpy
Membuat gambar nude atau hanya bagian tubuh yang berpakaian dimulai sejak adanya umat manusia, jadi hal ini tidak bisa dihidari di fotografi. Konsep nude tentu saja menjadi perhatian khusus di masayarakat umum. Fotografer harus berhati-hati dalam menciptakan foto ini, karena kesalahan kecil saja dapat membuat foto ini menjadi pornografi. Oleh karena itu fotografer harus mempunyai pengalaman yang cukup, cita rasa, dan mata fotografi yang terlatih. Hal lain yang membuat sempurna mempunyai pengalaman bekerja dengan kamera dan peralatan lampu, serta komunikasi yang baik dengan model.
Nude photography merupakan gaya dari fotografi seni yang melukiskan tubuh telanjang sebagai suatu studi. Nude photographyNude photography bukan sekedar ketelanjangan di dalam fotografi, lebih luas lagi di dalamnya mengandung nilai-nilai estetis. (wikipedia.org) harus dibedakan dari fotografi erotis, yang mempunyai suatu komponen secara seksual sugestif. Praktisi fotografi sering kali melukiskan bagian dari tubuh sebagai potongan dari seni, istilah ini di ambil dari seni lukis yaitu terminologi telanjang untuk menghindari unsur-unsur erotis atau pornografi.
Nude photography merupakan gaya dari fotografi seni yang melukiskan tubuh telanjang sebagai suatu studi. Nude photographyNude photography bukan sekedar ketelanjangan di dalam fotografi, lebih luas lagi di dalamnya mengandung nilai-nilai estetis. (wikipedia.org) harus dibedakan dari fotografi erotis, yang mempunyai suatu komponen secara seksual sugestif. Praktisi fotografi sering kali melukiskan bagian dari tubuh sebagai potongan dari seni, istilah ini di ambil dari seni lukis yaitu terminologi telanjang untuk menghindari unsur-unsur erotis atau pornografi.
Subscribe to:
Posts (Atom)